Blog Faaizin Gita Pamungkas
Minggu, 03 Februari 2013
Sabtu, 02 Februari 2013
Tata Cara Shalat Jenazah
Kali ini Saya Mem Posting Pertama Di Blog Yang Baru Saya buat..
Pada tata cara shalat jenazah masih
terdapat perbedaan tentang jumlah takbir, ada yang berpendapat empat
kali, lima kali takbir, dan enam kali takbir sebagaimana dalam hadits,
Tapi, di dalam tulisan ini akan di jelaskan tata cara Shalat Jenazah
dengan empat kali takbir.
Imam berdiri tepat di bagian
kepala mayit, jika jenazah adalah seorang laki-laki atau di bagian
tengah badan (perut) jika jenazah seorang wanita. Kemudian makmum
berdiri di belakangnya, sebagaimana dalam shalat yang lain, kemudian
bertakbir sebanyak empat kali dengan rincian sebagai berikut:
1. Takbir yang pertama,
Takbiratul ihram tanpa membaca do’a iftitah, lalu mengucapkan ta’awudz dan basmalah kemudian membaca Surat Al-Fatihah.
2. Takbir ke dua,
Membaca shalawat sebagaimana bacaan shalawat ketika Tahiyat. Yaitu mengucapkan shalawat atas Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
اَللَّهُمُّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبَرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Ya Allah limpahkanlah
kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan kepada
keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan
berikanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
3. Takbir Ketiga
Pada takbir yang ketiga ini
membaca do’a untuk jenazah, Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ
وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ
الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ
دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا
مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ
عَذَابِ النَّارِ
Alloohummaghfir lahu Warhamhu
Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘ahu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa Wassi’ Madkholahu,
Waghsilhu Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa
Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu Daaron Khoiron
Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min
Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A’idhu Min ‘Adzaabil Qabri
"Ya Allah, Ampunilah dia
(dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah
di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan
air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana
Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang
lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di
Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau
suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan
dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)
Atau Boleh juga
Allahummaghfir lahu warhamhu,
wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu,
waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi.
"Ya Allah, Ampunilah dia,
maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan
kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es".
Atau Boleh juga
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu.
"Ya Allah, Ampunilah dia, rahmati dia dan maafkanlah dia"
4. TAKBIR KEEMPAT
Setelah takbir yang ke empat, diam sejenak atau membaca doa yang berbunyi :
Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu
5. Membaca Salam
Salam Seperti biasa dilakukan dalam Shalat Shalat yang lain dengan mengucapkan:
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
Assalamualaikum Warahmatullah
Ada perbedaan dalam penyebutan mayit dalam doa pada shalat jenazah.
Doa di atas untuk mayit lelaki satu orang.
Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum
Sebagian ulama berpendapat diam tanpa membaca apapun setelah takbir ke empat sedangkan sebagian lain mengisinya dengan bacaan di atas. Yang berpendapat diam berdasarkan pada hadits Abu Umamah Sahl bin Hunaif radhiallahu anhu dimana beliau berkata:
السنة في الصلاة على الجنازة أن يكبر ثم يقرأ بأم
القرآن ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم
ثم يخلص الدعاء للميت ولا يقرأ إلا في الأولى
“Yang menjadi sunnah dalam shalat jenazah adalah bertakbir (yang pertama) lalu membaca Al-Fatihah, kemudian (pada takbir kedua) bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian (pada takbir ketiga) mendoakan jenazah. Tidak boleh membaca Al-Qur`an kecuali pada takbir yang pertama.”(HR. Al-Hakim: 1/360, Al-Baihaqi: 4/39, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ahkam Al-Jana`iz hal. 121)
Wallahu ‘Alam
Langganan:
Postingan (Atom)